Wednesday, 12 December 2012

2013, suprise me pleasantly please!

2013 will be coming up few weeks later. Yes, it's December 2012 already. Here is what I wanna say..

As I did few years ago, I listed some wishes to be implemented for the upcoming year. For 2013, I haven't listed any wishes. This doesn't mean I don't have any wishes or plans for my life in the next year. I have a lot of plans. I have a lot of wishes. But, I don't want to write it down and to make a list of them. This doesn't mean I don't prepare myself well.

This means I want to face this life naturally. This means I want to walk away without plans. This means I don't need to run for life. This means I want to live freely, not to live with any kind of ambitious goals. And the last important thing, let Allah SWT arrange my life without any purposes from me, because I believe Allah SWT already set up my life with his best plans.

So, 2013, come over please! I really can't wait for any suprises from Allah in 2013.

Sunday, 2 December 2012

somehow..



Somehow.. I miss loving someone and being loved by someone..

Sunday, 4 November 2012

Again, I hate being left by someone

Lagi, gue kehilangan. Kali ini gue kehilangan seseorang yang dekat sekali dengan kehidupan gue. Dia adalah Mbak Asih. Mbak Asih adalah asisten rumah tangga yang sudah bekerja di rumah gue selama kurang lebih 17 tahun. Anyway, gue gak suka pakai kata 'pembantu' karena rasanya sebutan itu tidaklah pantas mengingat she's not only servant or maid for us, but she's much more precious to be a part of our family, so I'd like to say 'Mbak' and pretend her as my sister, not my servant or maid.


Mencari seseorang seperti Mbak Asih tidaklah mudah. Singkat cerita setelah berganti-ganti asisten rumah tangga, kami sekeluarga dipertemukan dengan Mbak Asih. Mbak Asih pun mulai bekerja di rumah gue saat gw berumur 8 tahun. Awalnya dia bekerja bersama kakaknya, Mbak Ul, di rumah gue. Namun, karena mbak Ul harus menikah, jadilah mbak Asih kemudian membawa adiknya, Mbak Mul bekerja. Artinya, sejak gue berumur 8 tahun hingga gw sudah mencapai seperempat abad, Mbak Asih tetap dengan setianya bekerja di rumah gue. Bagi kami, mbak Asih is too precious for us. Dia bekerja melebihi kapasitasnya sebagai asisten rumah tangga. Melebihi kapasitas di sini maksudnya adalah she also plays role as a sister and a 'mother' for me and my sister at home for years.


Mbak Asih (kiri) dan Mbak Mul (kanan)




Ketika nyokap bokap gue belum pulang kantor atau harus bertugas ke luar kota bahkan ke luar negeri selama berhari-hari, Mbak Asih lah yang senantiasa berperan sebagai kakak kami, 'ibu kedua' kami (this doesn't mean I ignore my mom as the real mother), dan sahabat kami. Selain mengerjakan pekerjaan rumah, Mbak Asih dengan sigapnya membantu kami belajar, mendengarkan curhatan kami, memberikan  kami nasihat, dan tak pernah henti-hentinya mengingatkan kami untuk shalat agar selalu ingat kepada Allah SWT. This been running for a dozen years. Hati kami pun terpaut satu sama lain. Mbak Asih selalu ada untuk kami, begitupun sebaliknya. Kami selalu ada untuk memberikan hiburan dan menyenangkan hati bagi Mbak Asih mulai dari hal-hal kecil seperti menonton DVD bareng di rumah, pergi ke bioskop bareng, dan liburan ke luar kota bersama. Terlalu begitu banyak kenangan bersama Mbak Asih dan kami sekeluarga tahu that she has a big heart for us and we also have a big heart for her. Because of this, rasanya terlalu berat jikalau kami ditinggal Mbak Asih untuk menikah dan tidak bekerja lagi di rumah kami.


Ya, hari ini pun tiba. Hari di mana kami harus ikhlas melepaskan Mbak Asih yang sudah memutuskan akan menikah dalam waktu dekat dan tidak lagi kembali ke rumah kami. Kami tahu bahwa kami harus siap dengan situasi ini. Namun, pada kenyataannya kami harus menerima bahwa Mbak Asih terlalu berharga untuk kami lepaskan. Mbak Asih selalu punya cinta dan kasih sayang untuk kami. Kami sekeluarga pun punya cinta dan kasih sayang untuk Mbak Asih. As I ever told you on my previous post, Again, I hate being left by someone (who close to my life)


"Ya Allah, hamba mohon berikanlah kebahagiaan sebanyak-banyaknya kepada Mbak Asih sekeluarga dan keluarga barunya kelak. Ya Allah, hamba mohon berikanlah kasih-Mu dan cinta-Mu kepada Mbak Asih melebihi apa yang bisa kami berikan kepadanya selama bertahun-tahun. Ya Allah, hamba mohon lindungilah Mbak Asih selalu dalam setiap langkahnya, amin". - doa kakak.

Mbak Asih, kakak berterima kasih sama Mbak untuk segalanya yang mbak berikan kepada kakak dan adek. Thanks for the love, thanks for the laughs, thanks for the cry, thanks for the advise, thanks for the thoughts, thanks for the shoulder. Mbak Asih, you're one of the best people who colors my life. I love you, I still love you, I've been loving you, and I'm gonna miss you so much.

With a huge love from my heart,

Kakak.

Saturday, 13 October 2012

Somewhere only we know

He's not on my list, simpul Una dalam hati.

Itulah kesimpulannya setelah Una menghabiskan waktu bersama Darwin selama kurang lebih dua jam di Burger King, Pondok Kelapa. Terlalu cepat menyimpulkan? rasanya tidak. tapi menurut sahabat Una, Angra, dia terlalu cepat menyimpulkan setelah perbincangan ngalor ngidul dalam waktu dua jam tadi malam. Entahlah. Yang jelas, menurut Una, he's not on my list.

"Kenapa na? kenapa lo bisa bilang bahwa lo belum 'klik' sama dia?"

"Ang, mas Darwin itu masih egois. Egois sama dirinya sendiri. Apalagi, untuk seumuran dia, tapi sayangnya masih egois, Ang. Gimana mau berbagi waktu sama istri dan anaknya nanti? Rasanya gak mungkin lah gw bisa sama dia,"

"Una Khairunnisa, lo gak boleh menyimpulkan terlalu cepat kayak gini. waktu lo sama mas Darwin gak hanya tadi malam. Masih banyak waktu untuk saling mengenal. Masih banyak waktu untuk melihat mas Darwin berubah untuk menjadi tidak egois,"

Tapi rasanya tidak mungkin Darwin itu bisa jadi sosok kepala rumah tangga yang baik. Selain egois, dia masih suka nongkrong sana-sini. Padahal sosok yang dibutuhkan Una untuk menjadi seorang suami adalah tipikal family man dan imam yang baik. Meski Darwin itu tiga tahun lebih tua dari Una, tapi dia bukan family man yang Una idamkan.

Ya, sudah satu tahun tujuh bulan Una mengenal sosok Darwin Putranto sebagai rekan kerja di consumer loan department salah satu bank asing di Jakarta. Una pun sebenarnya capek untuk hangout setelah lembur empat jam bersama ibu Marinka, Darwin, dan pak Dhanu. Namun, entah mengapa Una menganggukan tanda setuju setelah Darwin meminta Una menemani dirinya pergi makan malam.



Oh simple thing where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin


Somewhere only we know - Keane

Sunday, 16 September 2012

picture of you

Saat itu, entah kenapa kuputuskan untuk mengirim surat elektronik ke kamu. Surat elektronik yang isinya puluhan kata yang terangkum menjadi beberapa paragraf yang secara sederhananya menuju pada kesimpulan : Aku punya perasaan ke kamu setelah tujuh tahun belakangan ini kita menjadi sahabat. Aku berpikir surat elektronik itu menye-menye sekali, karena entah atas dasar apa aku (pada akhirnya) mengungkapkan melalui surat elektronik tersebut. 

 Terlihat jelas send button di monitor komputerku saat itu. Entah sedang waras atau tidak, aku arahkan kursor menuju send button. Surat elektronik menye-menye pun berhasil terkirim kepadamu. Sebagian batinku merasakan senang tiada taranya. Sebagian lagi batinku merasakan was-was. Ya, meski katanya kita sahabat, aku pun merasa was-was. Was-was karena takut kamu marah atau lebih parahnya lagi kamu hanya menganggapku sebagai sahabat. 

Aku pun keluar dari ruang surat elektronikku dan langsung menyetel lagu Picture of You-nya Boyzone.

You will be there
When I needed somebody
You will be there
The only one could help me

I had a picture of you in my mind
Never knew it could be so wrong
Why'd it take me so long just to find?
The friend that was there all along

Tuesday, 22 May 2012

Pantai membuatku damai

Rasanya damai.
Bima, Nusa Tenggara Barat
Tanjung Benoa, Bali
Lombok, Nusa Tenggara Barat

Saturday, 3 March 2012

Aki, too many love from him and too many love for him



Aki was written by Ajip Rosidi (one of Indonesian litterateurs) and published on Pikiran Rakyat newspaper last monday. who doesn't love him? everybody loves him so much. we love you, will always love you, and has been loving you so much, Aki.

:)

Monday, 27 February 2012

Kita semua sayang Aki

Seminggu yang lalu, saat dalam perjalanan pulang dari kantor ke rumah, gue dikasih kabar melalui Blackberry Messenger oleh Nyokap kalo Aki (bahasa sundanya kakek) tidak sadarkan diri dan gue refleks berdoa supaya Aki masih dikasih umur panjang. Tapi sesampainya gue di rumah, gue justru mendapat kabar kalo Aki sudah berpulang ke Rahmatullah. Malam itu juga, gue beserta nyokap bokap berangkat ke Bandung.



Ya, Aki, kakek kami tercinta, telah meninggalkan kami untuk selama-lamanya dalam usia ke - 97. Sembilan puluh tujuh, usianya. Bukan perkara mudah untuk mencapai usia seperti Aki. Sudahlah, gue gak ada maksud untuk membicarakan usia Aki yang panjang.

Gue bersyukur masih bisa kenal Aki sampai umur gue hampir seperempat abad. Karena, gue belum sempat mengenal kakek Muma (ayah dari papa) di Bima, jadi gue senang sekali bisa memiliki Aki yang tiada kalah hebatnya dengan kakek Muma. Yes, for me, Aki is another great grandpa (besides kakek Muma).

Bagi gue, Aki is another role model (selain kakek muma beserta nyokap bokap gue). Aki itu sosok yang penyayang. sayang sekali dengan anak, cucu, bahkan cicitnya. Aki tidak pernah membeda-bedakan anak, cucu, cicit, bahkan para menantu di dalam keluarga Wastukencana. Tulusnya cinta dan kasih sayang Aki begitu terasa kepada kami. Begitu juga dengan kami, para turunannya, sangat menyayangi dan mencintai Aki sepenuhnya. saking banyaknya orang yang menyayangi Aki, rumahmu selalu didatangi tamu pelayat, Ki. Terlalu banyak orang yang datang mulai dari hari meninggalmu sampai hari ketujuh ini.

Selain sifat penyayang, kami belajar silaturahmi darimu, Ki. Darimu, kami belajar agar senantiasa menjaga tali silaturahmi mulai dari keluarga, sanak saudara, rekan kerja, bahkan orang-orang yang memiliki strata rendah. Ya, Aki merangkul semua orang untuk bertukar pikiran. Dengan cara itulah Aki bersilaturahmi. Silaturahmi yang telah Aki lakukan selama kurang lebih 8 dekade terbukti dari banyaknya orang yang mendatangi pemakamanmu hingga pengajianmu..

Ah, Aki, Engkau terlalu begitu dicintai oleh kami dan juga Allah SWT. we miss you already. Aki, thanks for the advices, thanks for thoughts, thanks for your love, thanks for the laughs, thanks for everything you already gave to your extended family here. Love you, Aki. :')

Thursday, 2 February 2012

My Simple Wish

God, this is my simple wish..

Dear my future husband, I don't need you to propose me in front of a lot of people. I don't need you to propose me in a luxury restaurant with the most beautiful view. I don't need you to propose me by giving me the most expensive ring with elegant design. I don't need you to propose me by bringing me too much red roses. I don't need you to propose me by any pages of poetry.



the picture was from here

Dear my future husband, I need you to propose me through my father by coming to my house gentlely and ask him for being my partner of life. I wish he would like to propose me by seeing and asking through my father. Amin.

Good night, bloggers! :)